Musik
dangdut merupakan hasil perpaduan antara musik India dengan musik
Melayu, musik ini kemudian berkembang dan menampilkan cirinya yang khas
dan berbeda dengan musik aslinya.
Suara permainan gendang yang khas dan didominasi oleh bunyi dang dan ndut.
Selain itu, iramanya ringan, sehingga mendorong penyanyi dan
pendengarnya untuk mengerakkan anggota badannya. Lagunya pun mudah
dicerna, sehingga tidak susah untuk diterima masyarakat.
Musik dangdut banyak dipengaruhi oleh unsur - unsur kebudayaan asing seperti Cina Betawi, India, Arab, Barat dan Melayu. Namun ciri - ciri khusus dari suatu jenis musik tetap dibutuhkan untuk membuktikan identitasnya.
Sejarah Musik Dangdut Indonesia
Dangdut merupakan salah satu genre seni musik yang berkembang di Indonesia.
Bentuk musik ini berakar dari kusik Melayu pada tahun 1940-an. Dalam
perkembangan menuju bentuk kontemporer banyak masuk pengaruh unsur -
unsur musik indie, terutama dalam penggunaan alat musik gendang dan Arab
pada suara cengkok dan harmonisai musiknya. Perubahan perkembangan
musik di Indonesia membuka lebar masuknya musik barat, dengan
penggunaan gitar listrik sangat kental sekali pada musik dangdut.
Dangdut
telah dikatakan matang pada tahun 1970-an. Sebagai musik yang populer,
dangdut sangat terbuka terhadap musik - musik yang lainnya seperti
keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, dan lain sebagainya.
Musik dangdut dipengaruhi oleh unsur musik India dari segi alat musiknya yaitu tabla
atau gendang. Untuk cengkok dan harmonisasi lagu merujuk ke musik Arab.
Musik dangdut meiliki ciri khas pada setiap alat musik pengiringnya
seperti gendang, seruling, dan irama tarian yang gemulai. Musik dangdut
didominasi dengan irama tarian yang ditujukan untuk para remaja. Musik
dangdut memliki ciri khas dalam setiap membawakannya yaitu cengkok,
lirik - liriknya dan melodi yang mendayu-dayu serta setiap cengkok -
cengkoknya yang penuh dengan lengkingan pada kalimat terakhir lagunya.
Istilah dangdut muncul pertama kali di ungkapkan oleh (William H. Frederict, 1982) sekitar pada tahun 1973, yang merupakan pembentukkan kata yang menirukan bunyi gendang yaitu dang dan dut.
Pada
tahun 1950 lahir berbagai macam musik melayu yang dipengaruhi oleh
barat. Pada tahun1960-an musik keroncong dimodernisasikan sehingga
nampak terlihat elegan dari bentuk aslinya serta memberikan banyak
inspirasi dari luar.
Dengan
kondisi ini banyak menjadikan musisi - musisi mulai mengembangkan
kemampuannya, seperti seorang penyanyi Jakarta yang bernama Ellya Kadam.
Beliau mengembangkan gaya nyanyian pada sebuah orkes melayu dan
menciptakan suatu irama dan suara baru dengan menggunakan instrumen
musik India, Arab dan gendang Indonesia, suling bambu.
Ellya Kadam dalam menyanyikan dan menyampaikan lagu "Boneka dari India" penuh dengan kedinamisan, keunikan dan penjiwaannya.
Dari Musik Melayu ke Dangdut
Orkes
Melayu yang asli menggunakan alat musik seperti gitar, rebana,
akordeon, gambus dan seruling. Pada tahun 1950-an dan 1960-an banyak
berkembang orkes-orkes Melayu di Jakarta yang memainkan lagu-lagu
Melayu. Pada masa ini mulai masuk unsur India dalam musik Melayu.
perubahan besar di kancah musik Melayu yang dimotori oleh Soneta Grup pimpinan Rhoma Irama.
Dangdut modern, berkembang pada awal tahun 1970-an, memasukkan alat-alat musik modern Barat seperti gitar listrik, organ elektrik,
perkusi, terompet dan lain-lain untuk meningkatkan variasi dan sebagai
lahan kreativitas pemusik-pemusiknya. Pengaruh rock sangat kental terasa
pada musik dangdut.
Interaksi Dangdut Dengan Musik Lain
Dangdut
sangat elastis dalam menghadapi dan mempengaruhi bentuk musik yang
lain. Lagu-lagu barat populer pada tahun 1960-an dan 1970-an pun banyak
yang didangdutkan. Genre musik gambus dan kasidah perlahan-lahan hanyut
dalam arus musik dangdut. Begitu pun pada musik tarling.
Musik
rock, pop, disko, house juga bersenyawa dengan baik dalam musik
dangdut. Demikian pula yang terjadi dengan musik-musik daerah seperti
jaipong, tarling dan lain sebagainya. Mudahnya dangdut menerima unsur
'asing' menjadikannya rentan terhadap bentuk-bentuk pembajakan.
Dangdut Dalam Budaya Kontemporer Indonesia
Rhoma
Irama menjadikan dangdut sebagai median berdakwahnya, dapat kita lihat
melalui lirik - lirik pada setiap lagunya. Pada tahun 2003 muncul sebuah
polemik akibat protesnya pterhadap gaya panggung penyanyi dangdut Inul
Daratista terhadap gaya panggungnya.
Dangdut
memang disepakati banyak kalangan sebagai musik yang membawa aspirasi
kalangan masyarakat kelas bawah dengan segala kesederhanaan dan
kelugasannya. Ciri khas ini tercermin dari lirik serta bangunan lagunya.
Gaya pentas yang sensasional tidak terlepas dari nafas ini.
Fenomena Saweran Dalam Musik Dangdut
Kesenian
itu sendiri merupakan hasil dari rasa dan cipta manusia yang memiliki
estetika, bahkan terkadang seni bisa mengubah identitas manusia dan
membuat perubahan-perubahan yang sangat besar dalam suatu peradaban
manusia. Suatu kesenian merupakan bagian dari kebudayaan oleh karena itu
manusia yang berkesenian tentu saja manusia yang berbudaya.
budaya yang sangat identik dengan dangdut yaitu “saweran”.
Saweran berasal dari bahasa Sunda
yaitu “sawer” yang artinya melempar uang biasanya dilakukan pada saat
upacara kebesaran tradisional seperti, sunatan, kawinan dan sebagainya.
Saweran atau biasanya kita tahu melempar uang pada saat ada pagelaran
acara tradisional.
Di
dalam musik dangdut sawer dilakukan oleh para penonton atau pengunjung
acara musik tersebut. Saweran dalam musik dangdut cukup unik karena
untuk jenis musik yang lain tidak ada saweran atau uang tip untuk para
penyanyi atau biduan di panggung.
Sebenarnya
saweran itu sudah merupakan suatu pelanggaran dari estetika kesenian,
karena dengan saweran di dalam musik dangdut dapat terjadi perubahan
dari keaslian musik dangdut itu sendiri, dengan mengganti lirik lagu
dangdut dengan lirik yang dibuat sendiri oleh biduannya itu dan biasanya
lagu dangdut itu sudah jauh dari keaslianya kalau sudah menghadapi para
penyawer.
Tapi
disatu pihak saweran tersebut sangat berarti bagi kelangsungan hidup
grup-grup musik dangdut. Karena grup-grup musik dangdut papan bawah yang
bayarannya per grup masih jauh di bawah standar tentu memerlukan
tambahan karena itu saweran disini sangatlah diperlukan walaupun saweran
itu merusak dari keindahan suatu kesenian musik itu. Untuk grup-grup
musik dangdut papan atas dan penyanyi dangdut papan atas, saweran memang
tidak diperlukan untuk mereka karena biasanya bayaran per grup mereka
sudah melebihi standar hidup mereka. Karena itulah saweran diperlukan
oleh pemusik dan penyanyi sebagai tambahan penghasilan mereka.
Dari
sudut etika benar atau salah saweran itu sudah melanggar suatu etika
kesenian karena kesenian itu harus benar-benar murni tanpa ada tambahan
apapun.
Dari
sudut estetika sebenarnya saweran itu sudah merubah suatu keindahan
seni itu dimana keindahannya sudah keluar dari jalur yang ditetapkan
oleh perasaan bahwa seni bisa dilihat keindahannya. Dapat disimpulkan
bahwa suatu estetika seni bersifat relatif tergantung dari sudut mana si
penikmat seni tersebut melihatnya.
Tradisi saweran khas jawa barat,
yaitu suatu ritual adat yang merupakan tradisi turun menurun sejak
nenek moyang. Biasanya ritual saweran ini dilakukan pada prosesi
pernikahan khas sunda, pada prosesi saweran ini dilakukan dengan
membacakan berbagai ritual - ritual untuk kedua mempelai supaya dapat
mengarungi bahtera rumah tangga dengan baik.
Kemudian
kedua mempelai pria dan wanita tersebut didudukkan bersama sambil
diiringi dengan petuah - petuah dan ditutupi dengan payung, lalu
kemudian kedua mempelai itu akan melempar uang koin, permen, dengan
beras dan barang lainnya yang sudah disediakan didalam wadah kepada
seluruh hadirin tamu. Acara saweran dilakukan tidak hanya sebagai
tradisi tetapi juga untuk mensyukuri atas semua rejeki yang telah
diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada kita.
Ciri-Ciri Musik Dangdut
- Alat musiknya akustik, dengan standarisasi melayu, seperti akordion, suling, gendang, madolin, dan dalam perkembangan di era ini adalah organ mekanik serta biola.
- Lagunya, mudah dicerna sehingga tidak susah untuk diterima masyarakat.
- Iramanya terbagi dalam tiga bagian yaitu senandung (sangat lambat), lagu dua (iramanya agak cepat) dan makinang (lebih cepat).
- Liriknya masih lekat pada pantun.
- Irama musiknya sangat melankolik.
- Miskin improvisasi, baik melodi maupun harmoni.
- Sangat mengandalkan ketukan tabla.
Dangdut Dalam Panggung Politik
Panggung kampanye partai politik pun juga tidak ketinggalan memanfaatkan kepopuleran dangdut untuk menarik massa.
Walaupun
dangdut diasosiasikan dengan masyarakat bawah yang miskin, bukan
berarti dangdut hanya digemari kelas bawah. Di setiap acara hiburan,
dangdut bahkan dalam dunia politik dangdut pun dapat dipastikan turut
serta dalam meramaikan situasi. Panggung dangdut dapat dengan mudah
dijumpai di berbagai tempat. Tempat hiburan yang khusus memutar
lagu-lagu dangdut banyak dijumpai di kota-kota besar. Di stasiun radio
tertentu pun kini mudah ditemui di berbagai kota.
Pada masa orde baru diadakan sebuah pesta dangdut
di mana para pendukung parpol disuguhi berbagai macam hiburan, yang
disertai dengan hadiah, t-shirt dan lain sebagainya. Rhoma Irama beserta
Soneta Grup turut meramaikan acara pesta dangdut tersebut,
karena Rhoma dan kawan-kawan mendukung salah satu parpol yaitu PPP.
Setelah dua periode masa pemilihan sang Raja Dangdut beserta
rombongannya mendukung parpol Golkar. Namun setelah masa reformasi Rhoma
Irama tidak lagi melibatkan diri dalam kancah politik, tetapi menjadi
penghias pesta demokrasi yang memancing para rakyat untuk menghibur diri
di medan kampanye tersebut. Tidaklah aneh jika parpol mengundang artis -
artis sebagai kandidat agar para rakyat - rakyat kecil ini mau ikut ke
partainya dan tidak lupa memilih partainya itu. Dengan pesta dangdut
para calon kandidat menkampayekan partainya sekuat mungkin dan tidak
lupa pula mereka menyampaikan janji - janjinya kepada rakyat kecil yang
belum pasti nantinya itu bisa ditepati atau tidak.
Musik Dangdut Dalam Peningkatan Ekonomi
Bagi
para musisi dan artis professional, musik tidak hanya sekadar berfungsi
sebagai media ekspresi dan aktualisasi diri. Musik juga merupakan
sumber penghasilan. Mereka merekam hasil karya mereka dalam bentuk pita
kaset dan cakram padat (Compact Disk/CD) serta menjualnya ke pasaran.
Dari hasil penjualannya ini mereka mendapatkan penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Selain dalam media kaset dan CD. Para musisi
juga melakukan pertunjukan yang dipungut biaya. Pertunjukan tidak hanya
dilakukan di suatu tempat, tetapi juga bisa dilakukan di daerah- daerah
lain di Indonesia ataupun di luar Indonesia.
Musik
dangdut menjadi masalah besar dalam pandangan ekonomi, karena musik
dangdut telah menjadi mesin-mesin uang yang dapat melipatgandakan
kapital dalam waktu yang singkat.
Fungsi Musik secara umum
Fungsi musik bagi masyarakat Indonesia antara lain sebagai berikut :
> Upacara Budaya
Musik
di Indonesia, biasanya berkaitan erat dengan upacara- upacara kematian,
perkawinan, kelahiran, serta upacara keagamaan dan kenegaraan.
> Hiburan Masyarakat
Musik
merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan akibat
rutinitas harian, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan
dengan warga lainnya. Umumnya masyarakat Indonesia sangat antusias dalam
menonton pagelaran musik
> Mengekspresikan Diri
Musik
adalah media untuk mengekspresikan diri mereka. Melalui musik mereka
mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dan cita- cita tentang diri,
masyarakat, Tuhan, dan dunia.
· > Komunikasi
Di Indonesia
bunyi- bunyi tertentu memiliki arti tertentu bagi anggota kelompok
masyarakatnya. Umumnya, bunyi- bunyian itu memiliki pola ritme
tertentu, dan menjadi tanda bagi anggota masyarakatnya atas suatu
peristiwa atau kegiatan
· > Pengiring Tarian
Di berbagai daerah di Indonesia, bunyi-bunyian atau musik diciptakan oleh masyarakat untuk mengiringi tarian- tarian daerah.
Dampak Positif Dan Negatif Dari Musik Dangdut
- Dampak Positif Dangdut.
Lagu-lagu
tersebut bisa mewakili mereka dalam berteriak dan menyuarakan hati
nuraninya yang mencurahkan sisi hitam masyarakat kelas bawah. Kiat-kiat
menyadarkan masyarakat terutama generasi muda, juga banyak dijumpai
dalam lirik lagu dangdut tersebut seperti masalah perjudian yang semakin
marak dalam berbagai bentuk.
Melalui
lagu dangdut banyak kita jumpai kebijaksanaan untuk hidup bermasyarakat
secara baik bahkan tidak jarang nasehat untuk kerukunan hidup dan
kehati-hatian manusia dalam menentukan masa depannya. Dampak positif
lainnya adalah lahirnya kreatifitas untuk mencoba menekuni bidang yang satu ini. Lagu dangdut juga tidak mempengaruhi perilaku penggemarnya.
- Dampak Negatif Dangdut
1. Munculnya pola hidup atau kebiasaan untuk memburu tempat-tempat yang diketahui akan menggelar pertunjukkan musik dangdut.
2. Timbulnya gaya hidup yang baru, yakni kesenangan memasuki rumah hiburan yang menyajikan khusus musik dan lagu dangdut.
3. Banyak penonton pertunjukkan sambil mabuk.
4. Timbulnya peniruan di kalangan remaja terhadap penyanyi idola.
5. Banyak lagu - lagu yang mengandung makna kurang enak dan kurang baik bagi pendengarnya.
6.
Pegelaran musik yang menimbulkan dan menyebabkan tindakkan anarkis
karena artis yang berpenampilan seksi membuat penonton semakin menjadi -
jadi.
0 Response to "Dangdut: Musiknya orang Melayu, asli dari Indonesia"
Posting Komentar