News Updates

Soal UAS MMK 2 - Tampil Praktikum Seksi F4

Soal UAS MMK 2 - Tampil Praktikum Seksi F4
Kepada teman-teman F4, seksi kita terlambat info dan tidak kebagian soal dalam bentuk hardcopy. Ini soal UAS MMK2 Tampil Praktikum Seksi F4 Selasa 10.40 - 12.20 dengan Bapak Fasrizal



Soal :

  1. Saat akan keluar kelas setelah melaksanakan proses pembelajaran,  datang  seorang anak didik kepada anda : Bapak / Ibuk Guru, tolong jelaskan apa yang telah saya pelajari tadi karena orang tua saya ingin tahu apa yang saya pelajari di sekolah hari ini?  Apa  jawaban anda  dan  apa  apa    yang  terpikirkan  bagi  anda  dalam  proses pembelajaran  yang  baru berlangsung. 
  2. Pada  latihan  praktek  mengajar  MMK  II  anda  diberi  waktu  sesuai  dengan  waktu  yang sebenarnya  (real  time),  apakah  anda  dapat  tepat  menyelesaikan  pelajaran  teori  dan praktek  (sebagian  besar  tidak  dapat  menyelesaikan  dalam  40 ’),  dimana  kira-kira kelemahan anda. 
  3. Apakah syarat-syarat  LKS  yang baik agar dapat membelajarkan siswa dan memberikan nilai yang adil serta melibatkan peran wali murid?

 Ketentuan :
  1. Jawaban di print dengan cover.
  2. Dikumpulkan di loker Pak Fasrizal.
  3. PALING LAMBAT hari Senin 19 Mei 2014 pada jam 12.20
  4. Resiko keterlambatan tanggung sendiri karena Ibu Nelda akan segera berangkat.

Jika Berdebat, Apa Yang Seharusnya Aku Lakukan ?

Jika Berdebat, Apa Yang Seharusnya Aku Lakukan ?
Oleh Achmad Farid, postingan 05 Mei 2014 pada Mudazine.com
sumber : http://mudazine.com/law_achmadf/jika-berdebat-apa-yang-seharusnya-aku-lakukan/


  • “Saya tidak setuju dengan saran Anda, menurut Saya itu tidak masuk akal.”
  • “Seharusnya pendapat Saya yang dipilih, karena pendapat saya sangat bagus. Kenapa Anda memutuskan memilih pendapat yang lain?”
  • “Apakah Anda yakin dengan usulan Anda? Kalau begitu lakukan saja sendiri, Saya tidak mau membantu Anda.”
          Tiga kalimat diatas merupakan contoh kecil kesalahan yang ada di dalam perdebatan. Mungkin kalimat tersebut melambangkan kedaan saat perdebatan berlangsung di dalam sebuah rapat organisasi atau sejenisnya. Sebenarnya, perlukah berdebat di dalam suatu rapat? Jawabanya adalah Iya. Debat membuat kita semakin kritis dalam menilai sesuatu. Perdebatan sangat perlu dilakukan didalam suatu rapat agar mendapatkan suatu kesepakatan yang mufakat. Tetapi pada saat ini, kebanyakan banyak yang menyelewengkan makna debat. Sering kali pada saat perdebatan berlangsung yang didapatkan adalah rasa dendam, benci, marah dsb. Hal tersebut dapat terjadi karena terdapatnya rasa egoisme yang sangat tinggi, hasilnya jika pendapat mereka tidak disetujui ujung-ujung nya adalah mereka akan memiliki rasa dendam atau lebih parah lagi. Padahal makna debat sesungguhnya adalah untuk menyatukan dua atau lebih pendapat yang berbeda untuk mendapatkan suatu kesepakatan.
          Hal penting yang perlu diperhatikan ketika terjadi perdebatan adalah seorang individu harus dapat menahan atau menguasai emosi mereka, karena jika tidak, tidak menutup kemungkinan akan terjadi perang mulut (maksud saya perdebatan tiada akhir) yang tidak akan berhenti walaupun dalam waktu seharian. Lalu apa yang harus dilakukan saat berdebat? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, mari kita lihat pertanyaan-pertanyaan dan jawaban yang mungkin sering terjadi di dalam perdebatan :
  • Bagaimana kalau pendapat saya bagus tetapi tidak disetujui oleh orang yang menhadiri rapat?- “Disinilah momen untuk kita bersikap bijaksana. Jika seluruh anggota rapat tidak setuju dengan pendapat yang Anda sampaikan meskipun menurut Anda pendapat Anda sangat bagus, ingatlah, didalam suatu rapat hanya ada Pendapat Kita bukan Pendapat Saya.”
  • Bagaimana jika pendapat seseorang tidak cocok dengan saya dan akhirnya saya merasa tidak nyaman dalam mengikuti organisasi? – “Sabar dan menerima apa yang terjadi adalah hal dibutuhkan saat momen itu terjadi. Kurangi sifat egoisme dan tetap berikan yang terbaik untuk organisasi yang Anda ikuti.”
  • Jika saya mengalah dalam mengajukan pendapat, maka pendapat saya akan sia-sia. –“Terkadang orang yang pintar dan bijaksana akan lebih memilih diam saat berhadapan dengan seseorang yang tidak tahu ilmunya.”
  • Pemimpin rapat memihak suatu kelompok yang ikut dalam rapat, sehingga apapun yang disarankan oleh kelompok tersebut akan langsung disetujui. Bagaimana sikap saya? –“Keluar dari organisasi tersebut, Anda akan menjadi hiasan saja jika terus berada dalam organisasi tersebut. Yakinlah, masih banyak organisasi di Indonesia atau bahkan di dunia yang membutuhkan peran Anda. Tapi semuanya kembali kepada Anda untuk memutuskan tetap di Organisasi tersebut atau keluar, karena alasan yang saya tulis adalah hanya sekedar saran.”
Oleh karena itu, inilah hal-hal yang harus diperhatikan saat berdebat :
  1. Jika Anda sebagai pemimpin rapat, pimpinlah rapat dengan adil.
  2. Sebelum rapat dimulai, lakukan kegiatan berdoa menurut agama dan keyakinan.
  3. Isi perut Anda atau makanlah sebelum melaksanakan rapat. Karena jika seseorang mengikuti rapat dalam keadaan perut kososng atau lapar, mereka akan cenderung memiliki tingkat emosi yang lebih tinggi.
  4. Tegaskan kembali bahwa kegiatan rapat adalah untuk memutuskan pendapat atau saran secara mufakat. Jika didalam anggota rapat terjadi adu pendapat, segera hentikan kegiatan rapat karena mereka tidak akan berhenti menguatkan pendapat mereka meskipun sampai mulut mereka berbusa.
  5. Sekali lagi, tegaskan kembali bahwa kegiatan rapat adalah untuk menyatukan dua atau lebih pendapat yang berbeda untuk mendapatkan suatu kesepakatan.
  6. Jika Anda ingin menyangkal atau mengkritik suatu pendapat harus dengan bahasa yang mendukung serta berikan senyuman agar tidak terjadi kesalahpahaman. Berikut adalah salah satu contoh dalam mengkriktik suatu pendapat : “Pendapat saudara A sudah bagus dan akan lebih bagus lagi jika …”
  7. Setelah semua anggota sudah menyampaikan pendapatnya dan menemukan jalan tengah, segera membuat kesimpulan dalam rapat untuk menghindari perdebatan.
          Semoga ketujuh hal diatas dapat membantu Anda dalam mengatasi masalah perdebatan. Tidak ada orang yang sempurna, oleh karena itu tulisan diatas masih belum tentu benar. Semua tulisan di atas adalah pengalaman saya selama saya mengikuti organisasi. Jika ada salah saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

“Ingatlah bahwa kesuksesan suatu rapat adalah ketika semua anggota dapat tersenyum dengan ikhlas saat rapat ditutup.” – Achmad Faridul Himam

Demam Dangdut Nih Gue Kayaknya

Demam Dangdut Nih Gue Kayaknya
Tahun 2014 ini sepertinya tahun 'menghidupkan' kembali Musik Dangdut di blantika musik Indonesia. Setelah sebelumnya, demam K-Pop, J-Pop, fenomena Boys/Girls Band membanjiri minat kawula muda untuk menikmati genre-genre luar negeri tersebut. Bagaimana tidak, beberapa tahun belakangan remaja Indonesia begitu antusias untuk 'mengkonsumsi' genre tersebut yang mereka anggap sebagai trend masa kini. Namun sepertinya, di tahun ini, di tahun 2014 'Dangdut Is The Music Of My Country' (bukan yang lagunya Project Pop yah) mampu menarik minat perhatian seluruh rakyat Indonesia termasuk para remajanya.

Terbukti dengan hadirnya Kontes Menyanyi Dangdut "D-Academy" yang dipelopori Indosiar ini, banyak para remaja yang antusias mengikuti ajang ini, Ini membuktikan bahwa budaya Dangdut yang khas dengan cengkok melayunya masih dimiliki oleh orang-orang Indonesia. Apalagi sejak populernya lagu Kereta Malam  dalam acara komedi Yuk Keep Smile tahun lalu,  menjadi pelopor (yah bisa dibilang pemicu) kembali nya musik kita tercinta ini.

Begitu juga dengan yang sedang hangat-hangatnya, KDI. Salah satu program kontes dangdut yang digawangi oleh MNCTV juga turut menyita perhatian 200 Juta lebih penduduk Indoneia. Bisa kita lihat dari pesertanya, rata-rata mereka masih berusia muda. Bahkan kontestan dari Pare-Pare masih berusia 16 Tahun. Wow !!
Memang sudah sepatutnya lah kita berbangga karena masih ada penerus generasi-generasi dangdut masa depan, yang nantinya Insya Allah bisa membawa dangdut ke dunia Internasional. Kita juga mesti berterimakasih kepada program-program kontes dangdut yang oleh karena nya mampu menghidupkan kembali 'Jiwa Dangdut' remaja Indonesia. Tidak hanya sekedar menginginkan ketenaran dan menjadi artis, tetapi juga melestarikan budaya dangdut, karena ini ASLI INDONESIA.


Nah, dari sepenggal artikel yang gue buat ini, tak terpungkiri juga kalo gue juga turut menjadi korban 'Demam Dangdut'. Gue exited banget malahan, apalagi setelah adanya kontestan dari kampung gue, abang senior gue, IFAN KDI yang berasal dari Sidimpuan, Sumatera Utara. Wow, jempol deh buat lo bang. Gue sampe ngayal, kalo gue yang berdiri nyanyi dangdut di panggung itu. Hahaha, bisa murka itu Bu' Bertha apalagi pemirsanya bisa ngebanting tivi kalo denger gue nyanyi. Hadeh.

Sebenernya untuk membuktikan ini, gue coba ikutin ngukur suara gue melalui salah satu sanggar yang ada di kota Padang yang dianjurin temen gue, yah karena dia anak sanggar disitu. Pertama, olah nada dasar sampe ngukur interval suara. Ternyata suara gue berjenis Low, artinya suara gue ini kuat di nada-nada rendah. Duh, pantesan aja kalo gue nyanyi nada tinggi sampe falseto tuh si Marice (kucing gue) kejang-kejang. Hahha..

But happily, kata instruktur disana suara gue ciri khas banget di nada rendah. Kalo interval suara gue sih cuma 3 oktav. Rendah banget sih sebenernya, umumnya orang itu punya interval suara dasar sebesar 2 oktav. Hm..

Trus gue tanya, "Mbak, kalo suara gue cocok gak buat nyanyi dangdut". Trus si mbak senyum. Katanya bakat nyanyi dangdut gue gak ada. What ?? *Kesamber Geledek* Haha, mengingat emak gue yang seorang Qori'ah rasanya gak mungkin bakat lekuk-lekuk suara itu gak nurun ke gue. Tapi kalo secara teknis, itu bisa di latih kata mbak nya. Agak semriwing nih soalnya taon depan gue mau ikutan kontes. Kontes apa ? Kontes masak. *Ngaco. Dari situ sih gue udah niat mau ngelatih cengkok gue. Gue rajin nyedot video perfom nya kontestan dangdut, trus di convert ke mp3. Gue pelajari nada-nada nya sampe dibandingin sama lagu aslinya. trus gue coba pake suara gue yang cempreng ini. Hellow ru, proposal magang menanti kapan mau di selesaiin.

Gitu deh, intinya suara cengkok dangdut bisa didapat meskipun pada dasarnya kita gak punya bakat cengkok dangdut itu. Tentu dengan latihan yang intensif dan serius. Nah pengen tau apa aja latihan nya yang udah dikasih tau mbak nya ? Tunggu di postingan selanjutnya sobat. Soalnya gue mau nyoba dulu.


Dangdut: Musiknya orang Melayu, asli dari Indonesia

Dangdut: Musiknya orang Melayu, asli dari Indonesia
Musik dangdut merupakan hasil perpaduan antara musik India dengan musik Melayu, musik ini kemudian berkembang dan menampilkan cirinya yang khas dan berbeda dengan musik aslinya.
Suara permainan gendang yang khas dan didominasi oleh bunyi dang dan ndut. Selain itu, iramanya ringan, sehingga mendorong penyanyi dan pendengarnya untuk mengerakkan anggota badannya. Lagunya pun mudah dicerna, sehingga tidak susah untuk diterima masyarakat.
Musik dangdut banyak dipengaruhi oleh unsur - unsur kebudayaan asing seperti Cina Betawi, India, Arab, Barat dan Melayu. Namun ciri - ciri khusus dari suatu jenis musik tetap dibutuhkan untuk membuktikan identitasnya. 


Sejarah Musik Dangdut Indonesia

Dangdut merupakan salah satu genre seni musik yang berkembang di Indonesia. Bentuk musik ini berakar dari kusik Melayu pada tahun 1940-an. Dalam perkembangan menuju bentuk kontemporer banyak masuk pengaruh unsur - unsur musik indie, terutama dalam penggunaan alat musik gendang dan Arab pada suara cengkok dan harmonisai musiknya. Perubahan perkembangan musik di Indonesia membuka lebar masuknya musik barat,  dengan penggunaan gitar listrik sangat kental sekali pada musik dangdut.
Dangdut telah dikatakan matang pada tahun 1970-an. Sebagai musik yang populer, dangdut sangat terbuka terhadap musik - musik yang lainnya seperti keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, dan lain sebagainya.
Musik dangdut dipengaruhi oleh unsur musik India dari segi alat musiknya yaitu tabla atau gendang. Untuk cengkok dan harmonisasi lagu merujuk ke musik Arab. Musik dangdut meiliki ciri khas pada setiap alat musik pengiringnya seperti gendang, seruling, dan irama tarian yang gemulai. Musik dangdut didominasi dengan irama tarian yang ditujukan untuk para remaja. Musik dangdut memliki ciri khas dalam setiap membawakannya yaitu cengkok, lirik - liriknya dan melodi yang mendayu-dayu serta setiap cengkok - cengkoknya yang penuh dengan lengkingan pada kalimat terakhir lagunya.
Istilah dangdut muncul pertama kali di ungkapkan oleh (William H. Frederict, 1982) sekitar pada tahun 1973, yang merupakan pembentukkan kata yang menirukan bunyi gendang yaitu dang dan dut.
Pada tahun 1950 lahir berbagai macam musik melayu yang dipengaruhi oleh barat. Pada tahun1960-an musik keroncong dimodernisasikan sehingga nampak terlihat elegan dari bentuk aslinya serta memberikan banyak inspirasi dari luar.
Dengan kondisi ini banyak menjadikan musisi - musisi mulai mengembangkan kemampuannya, seperti seorang penyanyi Jakarta yang bernama Ellya Kadam. Beliau mengembangkan gaya nyanyian pada sebuah orkes melayu dan menciptakan suatu irama dan suara baru dengan menggunakan instrumen musik India, Arab dan gendang Indonesia, suling bambu.


Ellya Kadam dalam menyanyikan dan menyampaikan lagu "Boneka dari India" penuh dengan kedinamisan, keunikan dan penjiwaannya.










Dari Musik Melayu ke Dangdut

Orkes Melayu yang asli menggunakan alat musik seperti gitar, rebana, akordeon, gambus dan seruling. Pada tahun 1950-an dan 1960-an banyak berkembang orkes-orkes Melayu di Jakarta yang memainkan lagu-lagu Melayu. Pada masa ini mulai masuk unsur India dalam musik Melayu.

Gaya bermusik masa ini masih terus bertahan hingga 1970-an, dimana pada saat itu terjadi 
perubahan besar di kancah musik Melayu yang dimotori oleh Soneta Grup pimpinan Rhoma Irama.
Dangdut modern, berkembang pada awal tahun 1970-an, memasukkan alat-alat musik modern Barat seperti gitar listrik, organ elektrik, perkusi, terompet dan lain-lain untuk meningkatkan variasi dan sebagai lahan kreativitas pemusik-pemusiknya. Pengaruh rock sangat kental terasa pada musik dangdut.


Interaksi Dangdut Dengan Musik Lain 




Dangdut sangat elastis dalam menghadapi dan mempengaruhi bentuk musik yang lain. Lagu-lagu barat populer pada tahun 1960-an dan 1970-an pun banyak yang didangdutkan. Genre musik gambus dan kasidah perlahan-lahan hanyut dalam arus musik dangdut. Begitu pun pada musik tarling.
Musik rock, pop, disko, house juga bersenyawa dengan baik dalam musik dangdut. Demikian pula yang terjadi dengan musik-musik daerah seperti jaipong, tarling dan lain sebagainya. Mudahnya dangdut menerima unsur 'asing' menjadikannya rentan terhadap bentuk-bentuk pembajakan.


Dangdut Dalam Budaya Kontemporer Indonesia

Rhoma Irama menjadikan dangdut sebagai median berdakwahnya, dapat kita lihat melalui lirik - lirik pada setiap lagunya. Pada tahun 2003 muncul sebuah polemik akibat protesnya pterhadap gaya panggung penyanyi dangdut Inul Daratista terhadap gaya panggungnya.
Dangdut memang disepakati banyak kalangan sebagai musik yang membawa aspirasi kalangan masyarakat kelas bawah dengan segala kesederhanaan dan kelugasannya. Ciri khas ini tercermin dari lirik serta bangunan lagunya. Gaya pentas yang sensasional tidak terlepas dari nafas ini.


Fenomena Saweran Dalam Musik Dangdut

Kesenian itu sendiri merupakan hasil dari rasa dan cipta manusia yang memiliki estetika, bahkan terkadang seni bisa mengubah identitas manusia dan membuat perubahan-perubahan yang sangat besar dalam suatu peradaban manusia. Suatu kesenian merupakan bagian dari kebudayaan oleh karena itu manusia yang berkesenian tentu saja manusia yang berbudaya.
budaya yang sangat identik dengan dangdut yaitu “saweran”.
Saweran berasal dari bahasa Sunda yaitu “sawer” yang artinya melempar uang biasanya dilakukan pada saat upacara kebesaran tradisional seperti, sunatan, kawinan dan sebagainya. Saweran atau biasanya kita tahu melempar uang pada saat ada pagelaran acara tradisional.
Di dalam musik dangdut sawer dilakukan oleh para penonton atau pengunjung acara musik tersebut. Saweran dalam musik dangdut cukup unik karena untuk jenis musik yang lain tidak ada saweran atau uang tip untuk para penyanyi atau biduan di panggung.

Sebenarnya saweran itu sudah merupakan suatu pelanggaran dari estetika kesenian, karena dengan saweran di dalam musik dangdut dapat terjadi perubahan dari keaslian musik dangdut itu sendiri, dengan mengganti lirik lagu dangdut dengan lirik yang dibuat sendiri oleh biduannya itu dan biasanya lagu dangdut itu sudah jauh dari keaslianya kalau sudah menghadapi para penyawer. 
Tapi disatu pihak saweran tersebut sangat berarti bagi kelangsungan hidup grup-grup musik dangdut. Karena grup-grup musik dangdut papan bawah yang bayarannya per grup masih jauh di bawah standar tentu memerlukan tambahan karena itu saweran disini sangatlah diperlukan walaupun saweran itu merusak dari keindahan suatu kesenian musik itu. Untuk grup-grup musik dangdut papan atas dan penyanyi dangdut papan atas, saweran memang tidak diperlukan untuk mereka karena biasanya bayaran per grup mereka sudah melebihi standar hidup mereka. Karena itulah saweran diperlukan oleh pemusik dan penyanyi sebagai tambahan penghasilan mereka.
Dari sudut etika benar atau salah saweran itu sudah melanggar suatu etika kesenian karena kesenian itu harus benar-benar murni tanpa ada tambahan apapun.
Dari sudut estetika sebenarnya saweran itu sudah merubah suatu keindahan seni itu dimana keindahannya sudah keluar dari jalur yang ditetapkan oleh perasaan bahwa seni bisa dilihat keindahannya. Dapat disimpulkan bahwa suatu estetika seni bersifat relatif tergantung dari sudut mana si penikmat seni tersebut  melihatnya.

Tradisi saweran khas jawa barat, yaitu suatu ritual adat yang merupakan tradisi turun menurun sejak nenek moyang. Biasanya ritual saweran ini dilakukan pada prosesi pernikahan khas sunda, pada prosesi saweran ini dilakukan dengan membacakan berbagai ritual - ritual untuk kedua mempelai supaya dapat mengarungi bahtera rumah tangga dengan baik. 

Kemudian kedua mempelai pria dan wanita tersebut didudukkan bersama sambil diiringi dengan petuah - petuah dan ditutupi dengan payung, lalu kemudian kedua mempelai itu akan melempar uang koin, permen, dengan beras dan barang lainnya yang sudah disediakan didalam wadah kepada seluruh hadirin tamu. Acara saweran dilakukan tidak hanya sebagai tradisi tetapi juga untuk mensyukuri atas semua rejeki yang telah diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada kita.


Ciri-Ciri Musik Dangdut
  • Alat musiknya akustik, dengan standarisasi melayu, seperti akordion, suling, gendang, madolin, dan dalam perkembangan di era ini adalah organ mekanik serta biola.
  • Lagunya, mudah dicerna sehingga tidak susah untuk diterima masyarakat.
  • Iramanya terbagi dalam tiga bagian yaitu senandung (sangat lambat), lagu dua (iramanya agak cepat) dan makinang (lebih cepat).
  • Liriknya masih lekat pada pantun.
  • Irama musiknya sangat melankolik.
  • Miskin improvisasi, baik melodi maupun harmoni.
  • Sangat mengandalkan ketukan tabla.


Dangdut Dalam Panggung Politik

Panggung kampanye partai politik pun juga tidak ketinggalan memanfaatkan kepopuleran dangdut untuk menarik massa.
Walaupun dangdut diasosiasikan dengan masyarakat bawah yang miskin, bukan berarti dangdut hanya digemari kelas bawah. Di setiap acara hiburan, dangdut bahkan dalam dunia politik dangdut pun dapat dipastikan turut serta dalam meramaikan situasi. Panggung dangdut dapat dengan mudah dijumpai di berbagai tempat. Tempat hiburan yang khusus memutar lagu-lagu dangdut banyak dijumpai di kota-kota besar. Di stasiun radio tertentu pun kini  mudah ditemui di berbagai kota.
Pada masa orde baru diadakan sebuah pesta dangdut di mana para pendukung parpol disuguhi berbagai macam hiburan, yang disertai dengan hadiah, t-shirt dan lain sebagainya. Rhoma Irama beserta Soneta Grup turut meramaikan acara pesta dangdut tersebut, karena Rhoma dan kawan-kawan mendukung salah satu parpol yaitu PPP. Setelah dua periode masa pemilihan sang Raja Dangdut beserta rombongannya mendukung parpol Golkar. Namun setelah masa reformasi Rhoma Irama tidak lagi melibatkan diri dalam kancah politik, tetapi menjadi penghias pesta demokrasi yang memancing para rakyat untuk menghibur diri di medan kampanye tersebut. Tidaklah aneh jika parpol mengundang artis - artis sebagai kandidat agar para rakyat - rakyat kecil ini mau ikut ke partainya dan tidak lupa memilih partainya itu. Dengan pesta dangdut para calon kandidat menkampayekan partainya sekuat mungkin dan tidak lupa pula mereka menyampaikan janji - janjinya kepada rakyat kecil yang belum pasti nantinya itu bisa ditepati atau tidak.


Musik Dangdut Dalam Peningkatan Ekonomi

Bagi para musisi dan artis professional, musik tidak hanya sekadar berfungsi sebagai media ekspresi  dan aktualisasi diri. Musik juga merupakan sumber  penghasilan. Mereka merekam hasil karya mereka dalam bentuk pita kaset dan cakram padat (Compact Disk/CD) serta menjualnya ke pasaran. Dari hasil penjualannya ini mereka mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selain dalam media kaset dan CD. Para musisi juga melakukan pertunjukan yang dipungut biaya. Pertunjukan tidak hanya dilakukan di suatu tempat, tetapi juga bisa dilakukan di daerah- daerah lain di Indonesia ataupun di luar Indonesia.
Musik dangdut menjadi masalah besar dalam pandangan ekonomi, karena musik dangdut telah menjadi mesin-mesin uang yang dapat melipatgandakan kapital dalam waktu yang singkat.

Fungsi Musik secara umum

Fungsi musik bagi masyarakat Indonesia antara lain sebagai  berikut :

> Upacara Budaya
Musik di Indonesia, biasanya berkaitan erat dengan upacara- upacara kematian, perkawinan, kelahiran, serta upacara keagamaan dan kenegaraan. 

> Hiburan Masyarakat
Musik merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas harian, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga lainnya. Umumnya masyarakat Indonesia sangat antusias dalam menonton pagelaran musik

> Mengekspresikan Diri
Musik adalah media untuk mengekspresikan diri mereka. Melalui musik mereka mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dan cita- cita tentang diri, masyarakat, Tuhan, dan dunia.

·         > Komunikasi
Di Indonesia bunyi- bunyi tertentu memiliki arti tertentu bagi anggota kelompok masyarakatnya. Umumnya, bunyi- bunyian itu memiliki  pola ritme tertentu, dan menjadi tanda bagi anggota masyarakatnya atas suatu peristiwa atau kegiatan

·         > Pengiring Tarian
Di berbagai daerah di Indonesia, bunyi-bunyian atau musik diciptakan oleh masyarakat untuk mengiringi tarian- tarian daerah.




Dampak Positif Dan Negatif Dari Musik Dangdut
  • Dampak Positif Dangdut.
Lagu-lagu tersebut bisa mewakili mereka dalam berteriak dan menyuarakan hati nuraninya yang mencurahkan sisi hitam masyarakat kelas bawah. Kiat-kiat menyadarkan masyarakat terutama generasi muda, juga banyak dijumpai dalam lirik lagu dangdut tersebut seperti masalah perjudian yang semakin marak dalam berbagai bentuk.
Melalui lagu dangdut banyak kita jumpai kebijaksanaan untuk hidup bermasyarakat secara baik bahkan tidak jarang nasehat untuk kerukunan hidup dan kehati-hatian manusia dalam menentukan masa depannya. Dampak positif lainnya adalah lahirnya kreatifitas untuk mencoba menekuni bidang yang satu ini. Lagu dangdut juga tidak mempengaruhi perilaku penggemarnya.
  • Dampak Negatif Dangdut
1. Munculnya pola hidup atau kebiasaan untuk memburu tempat-tempat yang diketahui akan menggelar pertunjukkan musik dangdut.
2. Timbulnya gaya hidup yang baru, yakni kesenangan memasuki rumah hiburan yang menyajikan khusus musik dan lagu dangdut.
3. Banyak penonton pertunjukkan sambil mabuk.
4. Timbulnya peniruan di kalangan remaja terhadap penyanyi idola.
5. Banyak lagu - lagu yang mengandung makna kurang enak dan kurang baik bagi pendengarnya.
6. Pegelaran musik yang menimbulkan dan menyebabkan tindakkan anarkis karena artis yang berpenampilan seksi membuat penonton semakin menjadi - jadi.


Anda Pengunjung Ke :

IP

Flag Counter

Flag Counter

Komentar Terbaru