Admin tidak hanya bisa melakukan pekerjaan prosedural, secara tetap dan statis. Kemungkinan yang terjadi di server berbeda-beda, sehingga admin server harus
bisa menyesuaikan dengan keadaan. Admin
server harus bisa
menalar, mengira-ngira apa
yang harus dilakukan, bagaimana
cara menanggulangi suatu masalah. Seperti, saat terjadi kesalahan pada server,
atau terjadi serangan pada server. Admin server harus bisa mengantisipasi
segala sesuatu yang sebelumnya tidak tertulis sebagai tugasnya. Apakah
tugas admin server selalu mudah seperti protokol yang sudah berlaku? Admin
server bertanggung jawab
untuk mengatasi segala masalah apapun
caranya. Bagaimana cara
memecahkan masalah server? Ada
beberapa tahapan yang harus dilakukan
untuk memecahkan suatu masalah,
pendekatan-pendekatan khusus untuk
mencari akar permasalahan harus
dilakukan.
Rangkaian masalah
berurutan berbentuk piramid.
Apabila yang bawah
rusak, maka lapisan atas dipastikan tidak
akan bisa berjalan.
Lalu bagaimana pendekatan untuk
melakukan troubleshooting atau pemecahan masalah. Ada dua cara metode, dari
atas ke bawah, atau dari bawah ke atas. Pendekatan pemecahan masalah
dari bawah merupakan
yang paling efektif,
dilakukan pengecekan pada media penghubung server dan client. Apakah ada
masalah? Lalu dilanjutkan mengecek hardware eksternal dari server, yaitu
hardware yang berhubungan dengan media seperti NIC. Apakah ada masalah? Lalu
dilanjutkan mengecek hardware internal
server seperti hardisk
corrupt, RAM, apakah
ada yang rusak? Lalu
dilanjutkan mengecek konfigurasi
server, adakah konfigurasi yang salah diketikkan? Lalu
dilanjutkan mengecek aplikasi server, seperti DNS, Web Server, adakah
kesalahan pada aplikasi
server? Lalu dilanjutkan
pada aplikasi yang mengimplementasikan layanan
dari aplikasi server,
adakah kesalahan?
Pengecekan dari
bawah ke atas
bisa digunakan untuk
memecahkan masalah secara cepat,
karena apabila cuma media yang rusak, kita tidak perlu memecah dari atas.
Namun, melakukan pengecekan secara buta
juga bisa membuat troubleshooting berjalan
lama. Pengecekan yang paling
akurat, dan cepat,
adalah melakukan pencatatan atas
setiap perubahan yang terjadi.
Dengan menuliskan
log perubahan, maka kita bisa tahu
kira-kira bagian mana yang
terakhir kali dirubah,
dan mengapa, dan
kemungkinan terjadi kesalahan
saat perubahan itu. Admin server harus terus membuat servernya stabil, dengan
performa optimal. Melakukan update dan
patch di berbagai
sistem server. Tidak
serta-merta langsung
melakukan update, admin
server harus tahu
apakah update tersebut diperlukan. Dia
juga harus melakukan
backup terlebih dahulu
sebelum melakukan update untuk melindungi server dari kesalahan yang
tidak diinginkan gara-gara update. Dengan melakukan update dan patch, maka keamanan
dan kehandalan server bisa terjamin.
Proses update
dan backup selalu
beriringan, tidak boleh
tidak. Sebelum dilakukan update,
maka terlebih dahulu lakukan backup. Proses yang sama juga dilakukan ketika melakukan
integrasi dengan teknologi baru.
Admin server harus
bisa melakukan benchmark,
uji coba dan mendapatkan hasil
statistik tentang operasional
server. Lalu melakukan perbaikan untuk membuat hasil
benchmark yang memuaskan. Tidak
hanya memperbaiki ketika
rusak, sebisa mungkin
admin server harus mengantisipasi kerusakan.
Bagaimanapun caranya, kerusakan
harus diminimalisir. Apabila ada
beberapa bagian yang
membuat server bekerja dengan lambat, mungkin karena salah
konfigurasi, terlalu banyak file-file sampah dan juga data-data tidak berguna.
Harus
dilakukan maintenance secara berkala terhadap server, dan lihat apa yang
terjadi setelah maintenance dengan
melakukan benchmark. Apabila
setelah maintenance terjadi penurunan nilai benchmark, pasti ada sesuatu
yang terjadi saat maintenance. Hal-hal
seperti ini harus
diatasi oleh admin,
untuk membuat server
yang dimanajemen berjalan dengan optimal.
0 Response to "Menalar Tugas dan Tanggung Jawab Admin Server"
Posting Komentar