Sabtu
(10/11) kemarin, Unit Kegiatan Film dan Fotografi (UKFF) Universitas Negeri
Padang kembali mengadakan workshop dunia Fotografi dengan tema Fashion.
Workshop yang diusung panita Lainul Fuadi, Mahasiswa Teknologi Pendidikan 2010
ini diiringi dengan pelantikan
kepengurusan baru periode 2013/2014 ini dibuka
oleh perwakilan Pembantu Rektor III UNP.
“Dalam 5 tahun
berkaryanya UKFF, kegiatan-kegiatan yang ada dilingkungan UNP hendaknya
didokumentasikan dalam bentuk film tidak hanya dalam bentuk fotografi” begitu
harapan yang disampaikannya sebagai pejabat tinggi perguruan tinggi, karena
menurutnya pihak birokrasi universitas tidak dapat memantau langsung
kegiatan-kegiatan yang terjadi dilingkungan UNP. Nah, dengan adanya dokumentasi
berbentuk film akan sangat membantu rektor dan pihak birokrasi lainnya dalam
memantau keadaan kampus.
“Mahasiswa UNP juga
banyak yang berbakat didunia akting. Mengenai tampang mereka gak kalah dengan artis-artis
Indonesia, karena mahasiswa UNP semuanya cantik-cantik dan gagah-gagah” tambahnya
untuk mencairkan suasana yang sedikit formal karena acara pelantikan tadi.
Pembicara
yang dihadirkan yaitu: Ulil Azmi, alumnus Politeknik Negeri Bandung ini dalam rangka
pulang kampung ke Bukittinggi dan acara dalam komunitas photography Bukittinggi
menyediakan waktu kosongnya untuk menjadi pembicara di workshop UKFF ini. Dalam
kesempatannya, Uda Ulil begitu panggilannya dalam sesi perkenalan memaparkan :
-
Teknik Dasar Lighting
-
Pencahayaan dalam Fotography
-
Teknik Pengendalian Cahaya
Materi-materi
ini tentu tak asing lagi bagi mereka-mereka yang memiliki background
Fotography, namun sasaran workshop ini adalah mahasiswa agar memiliki wawasan
dan pengetahuan dalam dunia Fotography. Bagaimana mengatur cahaya, bagaimana
tekniknya supaya menghasilkan foto dengan kualitas bagus. Apalagi bagi
orang-orang yang senang dengan media sosial, yang rajin mengupload foto. Materi
workshop ini memadukan cahaya dan fashion. Mengapa fashion ?? karena kebanyakan
orang itu berfoto atau mengambil foto apabila sedang berpakaian yang bagus.
Workshop : Ulil Azmi menampilkan karya-karya terbaiknya dalam
materi teknik pencahayaan. f/HeruSSaputra
Rita,
mahasiswa Teknik Sipil 2011 yang juga sebagai MC dan Moderator dalam
acara tersebut melontarkan pertanyaan “Nah,
bagaimana dengan tuna wisma, pakaian yang lusuh, compang camping, kotor dan
bisa dikatakan tidak layak apakah bisa disebut dalam Fashion Photography ?”.
Menurut Benhard, salah seorang peserta workshop bahwa foto yang diambil dengan
tema pemulung juga dikatakan sebagai Fashion Photography karena itu tadi,
kondisi pakaian yang begitu bisa menjadi seni dalam foto itu. Dengan
kekreativitasan kita, foto tersebut bisa menjadi sesuatu yang terlihat indah
dan menakjubkan apabila pengambilannya pada saat moment yang tepat, dan
pencahayaan yang tepat juga.
Workshop
yang berlangsung dalam durasi 3 jam ini, diakhir acara Uda Ulil
mendemonstrasikan bagaimana teknik pencahayaan dalam indoor Fotography. Tak
tanggung-tanggung, ia juga membawa modelnya langsung dari Bandung.
Teknik-teknik pencahayaan yang didemonstrasikan berupa :
-
Paramount
Lighting, Lighting diambil 45 derajat dari atas wajah model,
akan menghasilkan efek Butterfly pada hidung si model (bayangan).
-
Short
Lighting, Cahaya didatangkan dari sisi terpendek wajah si
model
-
Broad
Lighting, Cahaya didatangkan dari sisi paling lebar wajah si
model.
-
Split
Lighting, memakan 2 lighting dari sisi dan kanan model dengan
pengambilan 45 derajat dari atas kepala model.
Fotographer
lulusan Teknik Mesin ini juga memberikan motivasi bahwa untuk menjadi seorang
fotographer tak perlu menempuhkan pendidikan dijalur fotography, siapa saja
bisa menjadi fotographer. Tinggal seberapa besar passion kita, seberapa dalam kita menekuninya. Diawal debutnya
ditahun 2003 setelah ia lulus, ia memutuskan untuk menjadi fotography karena
memang sudah hobinya untuk menjepret-jepret. Sekarang ia telah menjadi salah
satu Fotographer handal dikota Bandung. Ribuan foto telah dihasilkannya mulai
dari foto pernikahan, katalog majalah, advertising, dll. Bahkan seorang artis
Jonathan Frizzy telah ditanganinya dengan hasil yang luar biasa.
Uda
Ulil membocorkan inspiring nya, yaitu
Fotographer kelas dunia. Seperti Anne Leibovitz, Juregen Teller, Terry
Richarson, Rabkin, dan NickKnight. Ia juga punya mimpi ingin berdedikasi
seperti mereka dikancah International. Banyak orang yang menyepelehkan
inpiannya, tapi ia yakin dengan kemauan, usaha dan kerja keras semuanya bisa
terwujud. Kembali lagi, seberapa besar Passion
kita.
Nah,
sobat setyawan, disamping kita menempuh pendidikan formal di universitas dengan
berbagai jurusan. Tak ada salahnya jikalau kita juga mengembangkan bakat dan
kreativitas kita dibidang lain. Ntah itu dibidang seni, sastra, komunikasi,
komputer, dan lain-lain kita harus kembangkan, agar kita juga memiliki skill
tambahan disamping skill formal kita. Siapa tahu, karena ijazah dan IP itu
tidak menjajikan, kita masih punya skill untuk kita bisa berkecimpug dan eksis
didunia yang kita pilih tersebut.
Jadi,
salut deh buat UKFF UNP yang telah berhasil mengangkat workshop ini. Nah,
dihari yang sama, UKKPK atau Unit Kegiatan Komunikasi dan Penyiaran Kampus UNP
juga mengadakan Talkshow bersama Alitt, penulis buku “Skripshit”.
“Ini juga merupakan
persembahan UKKPK untuk turut memeriahkan Dies Natalies UNP ke-59” begitu
seperti yang dipaparkan salah satu panitia acara yang dikutip dalam news UNP di
www.unp.ac.id
Jempol
deh buat UKM UNP yang kreatif-kreatif dan membuat acara-acara positif bagi
mahasiswa. Ditunggu yah, acar-acara selanjutnya dari UKM UNP.
0 Response to "Workshop UKFF “Fashion Not Fashion” Tak Hanya Sekedar JEPRET !"
Posting Komentar