News Updates

Resume Analisis dan Desain TCP/IPv4 dan TCP/IPv6



TCP/IP merupakan sebuah protokol yang mengatur bagaimana suatu node berkomunikasi dengan node lainnya didalam jaringan. Protokol tersebut berfungsi sebagai bahasa agar satu komputer dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Internet Protocol (IP) merupakan inti dari protokol TCP/IP, dimana seluruh data yang berasal dari layer-layer diatasnya harus diolah oleh protokol ini agar sampai ketujuan. Versi Internet Protocol yang sudah digunakan luas adalah IPv4.
 
Saat ini ketersediaan IPv4 sudah hampir habis, untuk itu dikembangkanlah IPv6 dengan 128 bit address. Dalam pengembangannya, tentu saja terdapat banyak sekali perbedaan antara IPv4 dengan IPv6 ini.
Perbedaan yang paling terlihat tentu saja pada bentuknya. Pada IPv4 dengan panjang 32 bit penotasiaannya dapat menggunakan angka desimal, sedangkan pada IPv6 dengan 128 bit tentu saja akan sangat sulit jika harus mengkonversinya kedalam desimal. Untuk itu, IPv6 menggunakan bentuk hexadesimal.
Contoh :
        ·         IPv4 : 192.168.179.0 / 24
        ·         IPv6 : 2012:6F:: / 32
Dari penulisan IPv6 diatas mungkin akan muncul pertanyaan, “Kenapa penulisannya bisa sangat pendek?”. Begini, jadi sebetulnya penulisan yang sebenarnya seperti ini :
2012:006F:0000:0000:0000:0000:0000:0000 / 32
Karena setelah bit ke 32 semuanya 0, bisa detuliskan dengan dobel titik dua saja (‘::’).
Untuk lebih memahaminya, kita bandingkan antara IPv4 dengan IPv6.

      A.    Struktur pengalamatan
        ·         IPv4
Pengalamatan IPv4 menggunakan 32 bit yang setiap bit dipisahkan dengan notasi titik. Notasi pengalamatan IPv4 adalah sebagai berikut:
    XXXXXXXX.XXXXXXXX.XXXXXXXX.XXXXXXXX
Dimana setiap simbol X digantikan dengan kombinasi bit 0 dan 1.
Misalnya:
   10000010.11001000.01000000.00000001  (dalam angka biner)
Cara penulisan lain agar mudah diingat adalah dengan bentuk 4 desimal yang dipisahkan dengan titik. Misal untuk alamat dengan kombinasi biner seperti diatas dapat dituliskan sebagai berikut:
    130.200.127.254
Penulis sudah menganggap teman-teman semua sudah bisa mengkonversi dari bilangan biner ke desimal.
        ·         IPv6
Tidak seperti pada IPv4 yang menggunakan notasi alamat sejumlah 32 bit, IPv6 menggunakan 128 bit. Tujuannya adalah agar alokasi alamatnya lebih banyak. Jika pada IPv4 hanya 232 (4,5 x 1010), pada IPv6 mecapai 2128 (3 x 1038).
Notasi alamat IPv6 adalah sebagai berikut:
       X:X:X:X:X:X:X:X
Dalam bentuk biner ditulis sebagai berikut:
1111111001111000:0010001101000100:1011111001000001:1011110011011010:
0100000101000101:0000000000000000:0000000000000000:0011101000000000
Notasi alamat IPv6 dalam bentuk biner sengaja saya tulis untuk menunjukkan betapa panjangnya alamat IPv6.
Agar lebih mudah diinget setiap simbol X digantikan dengan kombinasi 4 bilangan heksadesimal dipisahkan dengan simbol titik dua [:]. Untuk contoh diatas dapat ditulis sbb:
 FE78:2344:BE43:BCDA:4145:0:0:3A
Sistem pengalamatan IPv6 dapat disederhanakan jika terdapat beberapa angka "0" secara berturutan. Contohnya untuk notasi seperti diatas dapat ditulis:
 FE78:2344:BE43:BCDA:4145:0:0:3A --> FE78:2344:BE43:BCDA:4145::3A
Contoh lagi:
 8088:0:0:0:0:0:4508:4545 --------> 8088::4508:4545
      B.     Sistem pengalamatan
        ·         IPv4
Sistem pengalamatan IPv4 dibagi menjadi 5 kelas, berdasarkan jumlah host yang dapat dialokasikan yaitu:
  • Kelas A : range 1-126
  • Kelas B : range 128-191
  • Kelas C : range 192-223
  • Kelas D : range 224-247
  • Kelas E : range 248-255
Tapi yang lazim dipake hanya kelas A,B dan C sedangkan kelas D dipakai untuk keperluan alamat multicasting dan kelas E dipake untuk keperluan eksperimental. Selain itu pada IPv4 dikenal istilah subnet mask yaitu angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dan host ID, menunjukkan letak suatu host berada dalam satu jaringan atau lain jaringan. Contohnya :
    -          IP address: 164.10.2.1 dan 164.10.4.1 adalah berbeda jaringan jika menggunakan netmask 255.255.254.0, tetapi akan jika netmasknya diganti menjadi 255.255.240.0 maka kedua IP address diatas berada dalam satu jaringan. Caranya:
164.10.2.1 -->        10100100.00001010.00000010.00000001
255.255.254.0 -->  11111111.11111111.11111110.00000000
                   ____________________________________ XOR
                    10100100.00001010.00000010.00000000       -->   164.10.2.0
Dan
164.10.4.1 -->        10100100.00001010.00001000.00000001
255.255.254.0 -->  11111111.11111111.11111110.00000000
                               ____________________________________ XOR
                   10100100.00001010.00001000.00000000         -->   164.10.4.0
Operasi XOR caranya adalah seperti penjumlahan, jika angka "1" jumlahnya genap hasilnya "1" kalo jumlah "1" ganjil hasilnya "0" (1+1=1, 1+0=0).
Terlihat hasil operasi XOR dua IP address dengan netmask yang sama hasilnya beda berarti kedua IP address tersebut berbeda jaringan. untuk contoh berikutnya yang menggunakan netmask 255.255.240.0 silahkan coba sendiri.             
         ·         IPv6
Pada IPv6 tidak dikenal istilah pengkelasan, hanya IPv6 menyediakan 3 jenis pengalamatan yaitu: Unicast, Anycast dan Multicast.
           -          Alamat unicast yaitu alamat yang menunjuk pada sebuah alamat antarmuka atau host, digunakan untuk komunikasi satu lawan satu. pada alamat unicast dibagi 3 jenis lagi yaitu: alamat link local, alamat site local dan alamat global.
Alamat link local adalah alamat yang digunakan di dalam satu link yaitu jaringan local yang saling tersambung dalam satu level. Sedangkan alamat site local setara dengan alamat privat, yang dipakai terbatas di dalam satu site sehingga terbatas penggunaannya hanya didalam satu site sehingga tidak dapat digunakan untuk mengirimkan alamat diluar site ini. Alamat global adalah alamat yang dipakai misalnya untuk Internet Service Provider.
            -          Alamat anycast adalah alamat yang menunjukkan beberapa interface (biasanya node yang berbeda). Paket yang dikirimkan ke alamat ini akan dikirimkan ke salah satu alamat antarmuka yang paling dekat dengan router. Alamat anycast tidak mempunyai alokasi khusus, karena jika beberapa node/interface diberikan prefix yang sama maka alamat tersebut sudah merupakan alamat anycast.
           -          Alamat multicast adalah alamat yang menunjukkan beberapa interface (biasanya untuk node yang berbeda). Paket yang dikirimkan ke alamat ini maka akan dikirimkan ke semua interface yang ditunjukkan oleh alamat ini. Alamat multicast ini didesain untuk menggantikan alamat broadcast pada IPv4 yang banyak mengkonsumsi bandwidth.
Tabel alokasi alamat IPv6 :
Alokasi
Binary prefix
Contoh 16 bit pertama
Global Unicast
001
2xxx atau 3xxx
Link Local
1111 1110 10
FE8x  -  FEBx
Site Local
1111 1110 11
FECx -  FEFx
Multicast
1111 1111
FFxx
Selain alamat diatas ada juga jenis pengalamatan lainnya diantaranya:
    1.      IPv4-compatible IPv6 address biasanya alamat ini digunakan untuk mekanisme transisi Tunelling. Format alamatnya sebagai berikut :
80 bits
16 bits
32 bits
0000 . . . . . . . . . . .0000
0000
IPv4 address
Contoh :
    ð  0:0:0:0:0:0:192.168.30.1 --> ::192.168.30.1 --> ::C0A8:1E01
      2.      IPv4-mapped IPv6 address biasanya digunakan untuk mekanisme transisi ISATAP.
80 bits
16 bits
32 bits
0000 . . . . . . . . . . .0000
FFFF
IPv4 address
Contoh :
    ð  ::FFFF:192.168.30.1 -->  ::FFFF:C0A8:1E01
    3.      IPv6 over ethernet digunakan untuk stateless autoconfiguration (pemberian alamat IPv6 secara otomatis tanpa memerlukan server yang memberi alokasi IP address, seperti DHCP tetapi tanpa server).
Contoh :
00:90:27:17:FC:0F
                /\
              /    \
           FF   FE
Maka alamatnya menjadi : 00:90:27:FF:FE:17:FC:0F
Kemudian diblok pertama bit ketujuh diinvers
                00:90:27:17:FC:0F
                 |
000000[0]0 bit yang dikurungi diinvers dari 0 --> 1
Maka sekarang menjadi :    02:90:27:FF:FE:17:FC:0F 

Alamat tersebut adalah alamat IPv6 over ethernet.

Resume Analisis dan Desain Topologi Jaringan dan NOS

Topologi jaringan adalah suatu aturan atau cara untuk menghubungkan komputer yang satu dengan komputer yang lainnya sehingga membentuk suatu jaringan. Topologi jaringan juga dapat didefinisikan sebagai gambaran secara fisik dari pola hubungan antara komponen jaringan, yang meliputi Server, Workstation, Hub, dan pengkabelannya.

Jenis-jenis Topologi Jaringan :


  • Topologi Bus

  • Topologi Star

  • Topologi Ring

  • Topologi Tree

  • Topologi Mesh



Resume Analisis dan Desain Media Transmisi Wire dan Wireless

Resume Analisis dan Desain Media Transmisi Wire dan Wireless
Analisis dan Desain Media Transmisi Wire dan Wireless

Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data. Media transmisi digunakan pada beberapa peralatan elektronika untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya dapat melakukan pertukaran data. Beberapa alat elektronika, seperti telepon, komputer, televisi, dan radio membutuhkan media transmisi untuk dapat menerima data. Seperti pada pesawat telepon, media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan dua buah telepon adalah kabel. Setiap peralatan elektronika memiliki media transmisi yang berbeda-beda dalam pengiriman datanya.
Beberapa faktor yang berhubungan dengan media transmisi dan sinyal sebagai penentu data rate dan jarak adalah sebagai berikut:

  • Bandwidth (Lebar Pita). Semakin besar maka semakin banyak pula data yang dapat dikirimkan.
  • Transmision Impairement (Kerusakan transmisi). Untuk media terpadu, kabel twisted pair secara umum mengalami kerusakan transmisi lebih dari pada kabel coaxial, dan coaxial mengamami kerusakan data lebih banyak daripada fiberoptik.
  • Interference (Interferensi). Interferensi dari sinyal damal pita frekuensi yang saling Overlapping dapat menyebabkan distorsi atau dapat merusak sebuah sinyal.
Jumlah Penerima (receiver). Sebuah media terpadu dapat digunakan untuk membawa sebuah hubungan piont-to-point atau sebuah hubungan yang dapat digunakan secara bersama-sama.

Selengkapnya, DOWNLOAD DISINI !!!

Resume Desain dan Analisis Perangkat Jaringan

Network Device yaitu peralatan atau perangkat - perangkat jaringan yang terdiri dari sebagai berikut :
1. Switch
2. Hub
3. Router
4. Bridge
5. Repeater

1. Switch

     Switch adalah Sebuah Networking Device yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa node dalam jaringan namun memiliki fungsi lain yaitu sebagai pencegah Collision dengan cara memberi jalur aliran data masing-masing sesuai Port / Collision DomainJadi, jika menggunakan Switchsetiap Client dapat melakukan Komunikasi data tanpa adanya masalah Collision (Tabrakan) Data. Selain itu Semakin banyak port yang tersedia pada switch, tidak akan mempengaruhi bandwidth yang tersedia untuk setiap port. Ketika paket data dikirimkan melalui salah satu port pada switch, maka pengiriman paket data tersebut tidak akan terlihat dan tidak terkirim ke setiap port lainnya sehingga masing-masing port mempunyai bandwidth yang penuh. Hal ini menyebabkan kecepatan pentransferan data lebih terjamin.

2. HUB

Hub dan Switch secara fisik sama. Tapi Hub memiliki beberapa kelemahan dibandingkan dengan Switch, yaitu akan terjadi Collision (tabrakan) data. Bridge hanya bekerja tak lebih sebagai penyambung atau concentrator saja, dan hanya menguatkan sinyal di kabel UTP. HUB tidak Mengenal MAC Addressing / Physical Addressing shingga tdk bisa memilah data yg harus ditransmisikan sehingga collision tdk bisa dihindari dari penggunaan HUB ini.
Fungsi HUB :
  • Memfasilitasikan penambahan penghilangan atau penambahan workstation
  • Menambah jarak network ( fungsi sebagai repeater )
  • Menyediakan fleksibilitas dengan mensupport interface yang berbeda ( Ethernet, Toket ring, FDDI )
  • Menawarkan featur yang fault tolerance ( Isolasi Kerusakan )
  • Memberikan menegement yang tersentralisasi ( koleksi informasi, diagnostic )

DANIEL RADCLIFFE with HARRY POTTER moment

"Seribu kalipun gue nonton film ne, gua gak akan pernah bosan" begitulah kata hati gue tatkala gue nemu sesuatu yang berkaitan dengan Harry Potter yang dirilis dalam 7 sekuel ini. Yah, gue memang suka banget sama film ini. It's amazing and wonderfull. Para pemainnya seperti Daniell Radcliffe, Emma Watson, Rupert Grint, Tom Felton, Bonnie Wright, dan Katie Leung masuk daftar list gue kategori Artis Remaja yang menginspirasi gue. Kali ini gue liputan tentang Daniel Radcliffe yang gue kutip dari majalah kaWanku.

Berperan sebagai Harry Potter selama sepuluh tahun tentu meninggalkan kenangan tersendiri buat Daniel Radcliffe.  Ada yang memalukan, tak terlupakan hingga bikin kita ikut terharu.

1st time
"Waktu pertama kali terpilih aku senang karena aku bisa enggak sekolah dan punya banyak waktu di tempat syuting. Aku sangat menikmati pengalamanku sebelumnya (di miniseri BBC) David Copperfield. Jadi bukan karena fenomena Harry Potter seperti anak-anak lainnya. Efek terpilih jadi Harry enggak kerasa waktu itu."

Penampilan terbaik
"Menurut aku penampilan terbaik dan paling menyentuh adalah Alan Rickman (yang berperan sebagai Snape). Aku udah sering bilang ini di setiap interview, tapi aktingnya disini emang luar biasa. Aku rasa dia harus dapat nominasi sebagai peran pendukung terbaik. Aktingnya sangat menyentuh, bikin sedih tapi juga indah.  I'm really thrilled to have shared the screen with him."

Mantra paling berkesan
"Alohomora, untuk membuka pintu. Ini mantra cuma ada di film Harry Potter pertama. Setelah film keempat kita lebih sering memakai mantra Expelliarmus dan Stupefy."

Aktor favorit
"Gary Oldman. He's great. Imelda Staunton (yang berperan sebagai Dolores Umbridge) dan David Yates (sutradara HPDH part 1&2) juga hebat. Mereka jadi inspirasi aku. Tapi aku paling suka Gary . Ketika dia berakting dia sangat fokus, penuh semangat tapi juga santai."

Kebodohan di tempat syuting
"Waah ada beberapa. Aku kadang suka enggak konsentrasi atau ketawa kebanyakan, apalagi di awal-awal film. Aku juga ingat waktu pertama syuting  (Prisoner of Azkaban) dengan Gary (yang jadi Sirius). Aku terobsesi sama dia dan mulai mengikuti apa yang dia lakukan. Dia suka berekperimen dalam adegan dan mencoba berbagai tehnik. Keesokan harinya Alfonso (sutradara) mendatangi aku dan bilang 'Dan, kamu masih 14 tahun, kamu bukan Gary. Bagus kok kamu mengagumi dia, tapi berhentilah meniru dia' Saat itu aku merasa bego banget!"

Lokasi paling berat
"Di Scotland untuk The Prisoner of Azkaban. Di Glenfinnan Viaduct - Fort William.  Rencananya kita disana sekitar dua minggu tapi molor hingga lima minggu karena kendala cuaca. Kadang cuaca begitu terik dan itu enggak cocok dengan syuting sebelumnya yang dilakukan saat hujan. Tom Felton  lebih sial lagi. Dia harusnya disana cuma empat hari dan terpaksa disitu terus sampai tiga minggu!"

Bad hair movie
"Aku benci banget rambutku di Harry Potter and Goble of Fire. I will never do that again. Sebenarnya itu enggak sengaja. Kita diminta enggak memotong rambut selama musim panas. Lalu Mike Newel (sutradara) ngeliat dan bilang 'oh kayak gitu juga bagus'. Rambut Rupert sepanjang itu juga kan?'  Rambut kita waktu itu emang udah gondrong banget tapi Mike tetap bilang 'that's wonderfull' So we were stuck with it. Awful.'"

Seri Harry Potter favorit
"Aku paling suka buku ke tujuh (Harry Potter and The Deathly Hallows). Buku itu rilis dua hari sebelum ulang tahunku yang ke 18. Aku sampai membacanya di tengah pertandingan kriket. Aku  kan selalu nonton kriket untuk merayakan ulang tahunku. Aku sempat enggak baca selama dua hari sementara orang lain udah selesai baca. Aku sampai minta orang-orang jangan ngebocorin ending-nya.  Akhirnya, aku ingat banget, aku menyelesaikan buku itu di pesawat. "

Harry potter adalah...

"Buat aku Harry bukan sekadar karakter.  It's a wonderful thing that happened to my life. Dia memberikan aku banyak hal, aku enggak mungkin bisa melakukan itu sendiri. Diluar orang tua dan Jo Rowling, Harry memberikan pengaruh besar dalam hidupku. I've been lucky to have it, and I'll be sad to leave it." Dan, kita jadi pingin ikut nangis. Hiks.



Contoh Proposal Beasiswa Daerah

Contoh Proposal Beasiswa Daerah
Salam Sobat Setya..
Now, it's November. Tak lama lagi, semester Gasal 2013/2014 akan berakhir. Persiapkan diri buat Ujian Semester yah guys. Nah biasanya nih kalo akhir-akhir semester gini banyak tuh tawaran-tawaran beasiswa yang menggiurkan baik beasiswa dari kampus ataupun dari instansi swasta.

Nah kali ini, gue mau share buat sobat-sobat semua yang berencana mau ngejatohin proposal beasiswa ke pemerintah daerah khususnya. Langsung aja, monggo disedot ?

Surat permohonannya DOWNLOAD DISINI !!
Contoh proposal DOWNLOAD DISINI !!

"Ngaso dan Wisuda"

"Ngaso dan Wisuda"
Perhelatan akbar seperti upacara wisuda tak ubahnya menjadi suatu acara besar dan sakral bagi mahasiswa pada umumnya. Bagaimana tidak, pencapaian yang diperjuangkan selama kurang lebih 4 tahun akhirnya bisa ditempuh dan mendapatkan gelar Sarjana. Kondisi semacam ini tak jauh beda dengan kondisi seorang ayah yang mendapatkan moment kelahiran bayinya. Sorak gembira, haru biru perpisahan kerap mewarnai hari nan sakral itu. Namun itu semua masih mampu dikalahkan oleh hawa panas kota Padang.

Dibalik perhelatan nan megah itu tentu banyak meninggalkan dampak yang sangat mengganggu, yaitu kemacetan. Di UNP khususnya, akses jalan dalam kampus terbilang cukup mini. Tak heran, disetiap pegelaran  acara wisuda kita sudah akrab dengan pemandangan yang seperti ini, mulai dari simpang labor, belibis, gajah kendaraan padat merayap. Hari itu, lingkungan UNP sepertinya mampu mengalahkan rekor kemacetan di Jakarta.

Kita dilihat dari sisi lain, pada pegelaran acara wisuda banyak hal yang sebenarnya tak masuk akal. Seperti yang saya jumpai pada saat acara wisuda September 2013 lalu, ketika itu saya sedang menghadiri acara wisuda kakak saya di GOR UNP. Satu yang menjadi perhatian saya ketika sampai disana, adanya orang berjualan mainan-mainan anak kecil. Kita tahu, bahwa acara wisuda ini bukanlah acara pasar malam dadakan, bukan pula acara yang melibatan banyak anak kecil. Tapi mengapa sampai ada orang yang menjajakan mobil-mobilan, boneka-bonekaan, dan berbagai macam mainan yang dapat menarik perhatian anak-anak di acara wisuda yang notabene itu adalah acara untuk orang dewasa. Sementara sangkut pautnya untuk anak-anak tidak ada sama sekali.

Nah, inilah yang menjadi akar persoalannya. Mahasiswa banyak yang berpemikiran, kalau nanti dia diwisuda dia akan membawa seluruh keluarga besarnya. Tentu sudah tidak asing lagi kita melihat begtu banyaknya orang-orang yang “ngaso” dihalaman gedung upacara. Dari yang saya amati di GOR UNP, ada banyak sekali orang yang menunggu acara wisuda di teras-teras GOR mulai dari anak-anak kecil bahkan orang-orang uang udah lanjut usia. Mengundang orang lain di acara bahagi kita memang sah-sah saja. Pihak Universitas Negeri Padang hanya member maksimal 2 undangan untuk pendamping wisudawan/wisudawati yang mana dapat memasuki gedung upacara. Namun kenyaaannya kita lihat,bahkan mahasiswa itu membawa keluarga besarnya menghadiri wisudanya yang sebenarnya juga tidak memungkinkan untuk masuk kedalam gedung. Jadi mereka diluar,berpanas-panasan ditengak desak-desak keluarga wisudawan lain menunggu hingga upacara wisuda selesai. Ada yang tidur-tiduran, makan-makan, duduk-duduk bercerita, dan berfoto-foto.

Memang miris kelihatannya, apalagi pihak universitas tidak menyediakan tenda dan kursi yang memadai untuk menampung keluarga wisudawan yang begitu banyaknya. Tentu hal semacam ini bisa kita tanggulangi. Dari mahasiswanya, seharusnya ia tidak perlu membawa keluarga banyak-banyak yang nantinya cuma akan menunggu-nunggu dia di luar sampai acara wisuda selesai lalu pulang.

Inilah yang menyebabkan terjadinya kemacetan disekitar gedung upacara, Banyaknya orang yang menghadiri wisuda tersebut, belum lagi kendaraan-kendaraan mereka yang parker dibadan jalan. Tentunya menambah semarak macet di jalanan. Nah, kembali ke persoalan pedagang mainan tadi, tentu dia juga sudah berfikir pasti anak-anak juga akan banyak di acara wisuda tersebut. Sebenarnya kurang cocok kelihatannya ada pedangang mainan di acara wisuda. Menurut saya, ini lah yang mesti jadi pertimbangan bagi pihak kampus. Seharusnya dilakukan juga penertiban pedagang di lingkungan gedung tempat berlangsngnya acara wisuda. Karena yang saya lihat banyak pedangang makanan dan minuman yang berserakan di sekitar gedung, tidak enak dilihat jadinya. Seharusnya dari pihak kampus juga turut menertibkan pedagang makanan dan minuman agar tertata rapi agar akses sekitar gedung tidak terganggu. Penertiban pedagang yang tidak ada hubungannya dengan acara wisuda seperti tadi pedagang mainan, pedagang kaos, dan lain-lain harusnya tidak diperbolehkan masuk ke lingkungan gedung karena dapat memperparah kemacetan, dan menambah kepadatan disekitar gedung.

Perhelatan wisuda memang patut untuk kita rayakan karena itu juga termasuk hari bahagia yang kita alami. Namun kita juga harus memperhatikan lingkungan sekitar. Jangan sampai kita mengorbankan orang-orang yang kita cintai. Jangan biarkan mereka menunggu terlalu lama diluar gedung. Lebih baik kita merayakan dengan keluarga dirumah saja. Kalau untuk sekedar berfoto, toh kita juga bisa pergi ke studio photo bersama keluarga. Hal-hal seperti ini kelihatannya kecil, namun kita terlupa dampaknya begitu besar bagi kita, orang lain dan lingkungan. Terlena dikemegahan perhelatan wisuda nan sakral dan bahagia.




Artikel ini menjadi salah satu finalis dalam lomba Opini "Suara Kampusku" yang diadakan oleh BEM UNP 2013/2014. Ditulis oleh Heru Setiawan, Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika dan Koputer TM 2011

Laporan Praktikum 6 Instalasi Jaringan Komputer - Jobsheet : Sharing Koneksi Internet

Laporan Praktikum 6 Instalasi Jaringan Komputer - Jobsheet : Sharing Koneksi Internet

Workshop UKFF “Fashion Not Fashion” Tak Hanya Sekedar JEPRET !

Sabtu (10/11) kemarin, Unit Kegiatan Film dan Fotografi (UKFF) Universitas Negeri Padang kembali mengadakan workshop dunia Fotografi dengan tema Fashion. Workshop yang diusung panita Lainul Fuadi, Mahasiswa Teknologi Pendidikan 2010 ini diiringi dengan pelantikan
kepengurusan baru periode 2013/2014 ini dibuka oleh perwakilan Pembantu Rektor III UNP.
“Dalam 5 tahun berkaryanya UKFF, kegiatan-kegiatan yang ada dilingkungan UNP hendaknya didokumentasikan dalam bentuk film tidak hanya dalam bentuk fotografi” begitu harapan yang disampaikannya sebagai pejabat tinggi perguruan tinggi, karena menurutnya pihak birokrasi universitas tidak dapat memantau langsung kegiatan-kegiatan yang terjadi dilingkungan UNP. Nah, dengan adanya dokumentasi berbentuk film akan sangat membantu rektor dan pihak birokrasi lainnya dalam memantau keadaan kampus.
“Mahasiswa UNP juga banyak yang berbakat didunia akting. Mengenai tampang mereka gak kalah dengan artis-artis Indonesia, karena mahasiswa UNP semuanya cantik-cantik dan gagah-gagah” tambahnya untuk mencairkan suasana yang sedikit formal karena acara pelantikan tadi.
Pembicara yang dihadirkan yaitu: Ulil Azmi, alumnus Politeknik Negeri Bandung ini dalam rangka pulang kampung ke Bukittinggi dan acara dalam komunitas photography Bukittinggi menyediakan waktu kosongnya untuk menjadi pembicara di workshop UKFF ini. Dalam kesempatannya, Uda Ulil begitu panggilannya dalam sesi perkenalan memaparkan :
-          Teknik Dasar Lighting
-          Pencahayaan dalam Fotography
-          Teknik Pengendalian Cahaya
Materi-materi ini tentu tak asing lagi bagi mereka-mereka yang memiliki background Fotography, namun sasaran workshop ini adalah mahasiswa agar memiliki wawasan dan pengetahuan dalam dunia Fotography. Bagaimana mengatur cahaya, bagaimana tekniknya supaya menghasilkan foto dengan kualitas bagus. Apalagi bagi orang-orang yang senang dengan media sosial, yang rajin mengupload foto. Materi workshop ini memadukan cahaya dan fashion. Mengapa fashion ?? karena kebanyakan orang itu berfoto atau mengambil foto apabila sedang berpakaian yang bagus.


Workshop : Ulil Azmi menampilkan karya-karya terbaiknya dalam
    materi teknik pencahayaan. f/HeruSSaputra

Rita, mahasiswa Teknik Sipil 2011 yang juga sebagai MC dan Moderator dalam acara tersebut melontarkan pertanyaan “Nah, bagaimana dengan tuna wisma, pakaian yang lusuh, compang camping, kotor dan bisa dikatakan tidak layak apakah bisa disebut dalam Fashion Photography ?”. Menurut Benhard, salah seorang peserta workshop bahwa foto yang diambil dengan tema pemulung juga dikatakan sebagai Fashion Photography karena itu tadi, kondisi pakaian yang begitu bisa menjadi seni dalam foto itu. Dengan kekreativitasan kita, foto tersebut bisa menjadi sesuatu yang terlihat indah dan menakjubkan apabila pengambilannya pada saat moment yang tepat, dan pencahayaan yang tepat juga.
Workshop yang berlangsung dalam durasi 3 jam ini, diakhir acara Uda Ulil mendemonstrasikan bagaimana teknik pencahayaan dalam indoor Fotography. Tak tanggung-tanggung, ia juga membawa modelnya langsung dari Bandung. Teknik-teknik pencahayaan yang didemonstrasikan berupa :
-          Paramount Lighting, Lighting diambil 45 derajat dari atas wajah model, akan menghasilkan efek Butterfly pada hidung si model (bayangan).
-          Short Lighting, Cahaya didatangkan dari sisi terpendek wajah si model
-          Broad Lighting, Cahaya didatangkan dari sisi paling lebar wajah si model.
-          Split Lighting, memakan 2 lighting dari sisi dan kanan model dengan pengambilan 45 derajat dari atas kepala model.

Fotographer lulusan Teknik Mesin ini juga memberikan motivasi bahwa untuk menjadi seorang fotographer tak perlu menempuhkan pendidikan dijalur fotography, siapa saja bisa menjadi fotographer. Tinggal seberapa besar passion kita, seberapa dalam kita menekuninya. Diawal debutnya ditahun 2003 setelah ia lulus, ia memutuskan untuk menjadi fotography karena memang sudah hobinya untuk menjepret-jepret. Sekarang ia telah menjadi salah satu Fotographer handal dikota Bandung. Ribuan foto telah dihasilkannya mulai dari foto pernikahan, katalog majalah, advertising, dll. Bahkan seorang artis Jonathan Frizzy telah ditanganinya dengan hasil yang luar biasa.
Uda Ulil membocorkan inspiring nya, yaitu Fotographer kelas dunia. Seperti Anne Leibovitz, Juregen Teller, Terry Richarson, Rabkin, dan NickKnight. Ia juga punya mimpi ingin berdedikasi seperti mereka dikancah International. Banyak orang yang menyepelehkan inpiannya, tapi ia yakin dengan kemauan, usaha dan kerja keras semuanya bisa terwujud. Kembali lagi, seberapa besar Passion kita.
Nah, sobat setyawan, disamping kita menempuh pendidikan formal di universitas dengan berbagai jurusan. Tak ada salahnya jikalau kita juga mengembangkan bakat dan kreativitas kita dibidang lain. Ntah itu dibidang seni, sastra, komunikasi, komputer, dan lain-lain kita harus kembangkan, agar kita juga memiliki skill tambahan disamping skill formal kita. Siapa tahu, karena ijazah dan IP itu tidak menjajikan, kita masih punya skill untuk kita bisa berkecimpug dan eksis didunia yang kita pilih tersebut.
Jadi, salut deh buat UKFF UNP yang telah berhasil mengangkat workshop ini. Nah, dihari yang sama, UKKPK atau Unit Kegiatan Komunikasi dan Penyiaran Kampus UNP juga mengadakan Talkshow bersama Alitt, penulis buku “Skripshit”.
“Ini juga merupakan persembahan UKKPK untuk turut memeriahkan Dies Natalies UNP ke-59” begitu seperti yang dipaparkan salah satu panitia acara yang dikutip dalam news UNP di www.unp.ac.id

Jempol deh buat UKM UNP yang kreatif-kreatif dan membuat acara-acara positif bagi mahasiswa. Ditunggu yah, acar-acara selanjutnya dari UKM UNP.

Anda Pengunjung Ke :

IP

Flag Counter

Flag Counter

Komentar Terbaru